Move
On
Move on berarti pindah, bergerak.
Move on disini adalah move on dari mantan pacar atau orang yang kita sayang.
Sudahkahkamu move on?
Setiap orang punya jawaban
sendiri-sendiri untuk pertanyaan tadi. Ada yang bilang sudah dengan suara
lantang, ada yang bilang sudah tapi jawabnya sambil senyum-senyum keinget
sering stalking mantannya (hayoo, jangan senyum-senyum! :D ), ada yang bilang
belum bisa, ataupun ada yang jujur bilang nggak bisa move on padahal udah
berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,, duh..
Lalu masalahnya, apa yang membuat
kita sulit move on?
Sebagian besar penyebabnya adalah
kita merasa kita masih menjadi orang yang dia sayang (pacar). Kita terjebak
dalam situasi ini sehingga kita masih memikirkannya, selalu ingin tahu
aktivitasnya sehingga kita tidak berhenti jadi stalker. Pergi ke suatu tempat
yang dulu pernah didatangi bersamanya, terus jadi galau keinget dia. Liat
pertandingan bola di tv, jadi galau keinget dia hobi main bola. Apalagi kalo
tim favoritnya lagi main, duh galaunya gak ketulungan. Liat barang yang dia suka, yang pernah dia
pake, yang pernah dia bawa, atau yang pernah dia tanyain, jadi galau juga
keinget si dia. Mungkin kalo dia pernah nanya harga gas LPJ 3kg berapa, kamu
jadi galau kalo liat si ijo-ijo itu.. :D
Namun ada orang yang dengan
mudahnya move on. Hari ini putus, seminggu kemudian udah punya pacar. Semudah itukah
move on? Apakah kalo punya pacar baru kita udah move on dari yang dulu? Kalo kata
Om gue, Om Mario Teguh (peace Om =) ), move on itu tidak langsung jatuh cinta
tapi mempersiapkan diri untuk cinta yang lebih baik (setujuu!). Menurut gue, move
on adalah urusan hati. Apakah dia akan selalu jadi orang yang ada di hati atau
dia hanya masa lalu adalah urusan hati. Hati yang menentukan apakah kita akan
bertahan atau move on. Jadi tanya hatimu, apakah kamu sudah move on, akan move
on, atau nggak mau move on?
Selamat bermove-onisasi!! =)
Let’s move on, guys!!! =)